PERAN PEMUDA/ I ERA REFORMASI DENGAN PEMUDA/ I SETELAH REFORMASI DALAM MENGISI KEMERDEKAAN.

Setelah 69 tahun negara ini merdeka, tidak menutup kemungkinan telah timbulnya beberapa perubahan yang telah terjadi pada dewasa ini, salah satunya Peran Pemuda Era Reformasi dengan setelah Era Reformasi dalam mengisi kemerdekaan terasa berbeda, dikarenakan pada era kemerdekaan tujuan dan pandangan para pemuda masa itu adalah membela negara dengan mengalami masa yang mana mereka dapati berupa ancaman fisik tentunya pola pendidikan yang dieselenggarakan terarah kea arah fisik, teknik, strategi, taktik, dan strategi kemiliteran. Berbeda hanya dengan era stelah reformasi, ancaman yang dihadapi berupa tantangan non fisik dan gejolak sosial, selain itu juga para pemuda kala itu (era kemerekaan) meluangkan waktunya untuk mengabdi dan mengambil peran dalam pembangunan bangsa yang pada saat itu masih dalam masa perjuangan untuk mendapatkan Hak Kemerdekaan Negara Republik Indonesia, disertai dengan semangat yang begitu besar untuk tercapainya Negara Republik yang berdaulat dimata asing, Salah satu Inspirasi Terbentuknya Negara Kesatuan Republik Indonesia yang merdeka adalah Sumpah Palapa dan Sumpah Pemuda yang menjadikan Negara ini Merdeka, Bersatu, Berdaulat, Adil dan Makmur. Dan kini setelah Negara ini merdeka, sebagai penerus bangsa indonesia tidak semestinya para pemuda generasi ini tenggelam oleh perkembangan jaman yang membuat bangsa ini lupa akan Tujuan dan Tanggung Jawab sebagai Warga Negara Indonesia, dalam mengisi kemerdekaan selain menjaga kedaulatan NKRI tugas generasi muda adalah menjunjung ilmu agar nantinya bisa mencapai keinginan leluhur yaitu Memajukan Kesejahteraan umum, Ikut aktif dalam menjalin Ketertiban Dunia dan Mencerdaskan Bangsa Indonesia.

Saya sebagai Generasi Penerus Bangsa Berterima kasih kepada para pendahulu (leluhur) yang telah memperjuangkan Hak Kemerdekaan Indonesia dan telah menjadikan Negeri ini menjadi Negeri yang dipandang karena Sejarah serta Kekayaan Alam maupun keanekaragaman Budaya dan Manusianya. Sebelum menutup percakapan, terdapat kutipan yang dapat menegur dan membuka mata Bangsa Indonesia khususnya pemuda/ i: Robek-robeklah badanku, potong-potonglah jasad ini, tetapi jiwaku dilindungi benteng merah putih, akan tetap hidup, tetap menuntut bela, siapapun lawan yang aku hadapi” (Jend Soedirman).

Berikan komentar